Kamis, 29 September 2016

Foto Wonosobo Tempo Dulu

Sejarah Kota Wonosobo

Berdasarkan cerita rakyat, pada awal abad ke-17 tersebutlah 3 orang pengelana masing-masing bernama Kyai Kolodete, Kyai Karim dan Kyai Walik, mulai merintis permukiman yang diketahui saat ini bernama Wonosobo. Selanjutnya, Kyai Kolodete bermukim di Dataran Tinggi Dieng, Kyai Karim bermukim di daerah Kalibeber dan Kyai Walik bermukim di sekitar Kota Wonosobo sekarang.

Dikemudian hari, dikenal beberapa tokoh penguasa daerah Wonosobo seperti Tumenggung Kartowaseso sebagai penguasa daerah Wonosobo yang pusat kekuasaannya berada di Selomanik. Dikenal pula tokoh yang bernama Tumenggung Wiroduta sebagai penguasa Wonosobo yang pusat kekuasaannya berada di Pecekelan-Kalilusi, yang selanjutnya dipindahkan ke Ledok, Wonosobo, atau lebih dikenal sebagai Plobangan saat ini.

Salah seorang cucu Kyai Karim juga disebut sebagai salah seorang penguasa Wonosobo. Cucu Kyai Karim tersebut dikenal sebagai Ki Singodewono yang mendapat hadiah suatu tempat di Selomerto dari Keraton Mataram serta diangkat sebagai penguasa daerah ini namanya diganti menjadi Tumenggung Jogonegoro. Pada masa ini pusat kekuasaan dipindahkan di Selomerto. Setelah meninggal dunia, Tumenggung Jogonegoro dimakamkan di desa Pakuncen.

Selanjutnya pada masa Perang Diponegoro ( 1825 - 1830 ) , Wonosobo merupakan salah satu basis pertahanan pasukan pendukung Diponegoro. Beberapa tokoh penting yang mendukung perjuangan Diponegoro adalah Imam Misbach atau kemudian dikenal sebagai Tumenggung Kertosinuwun, Mas Lurah atau Tumenggung Mangkunegaraan, Gajah Permodo dan Kyai Muhamad Ngarpah.
 Dalam pertempuran melawan Belanda, Kyai Muhamad Ngarpah berhasil memperoleh kemenangan yang pertama. Atas keberhasilan itu, Pangeran Diponegoro memberikan nama kepada Kyai Muhamad Ngarpah dengan nama Tumenggung Setjonegoro. Selanjutnya Tumenggung Setjonegoro diangkat sebagai penguasa Ledok dengan gelar nama Tumenggung Setjonegoro.

Eksistensi kekuasaan Setjonegoro di daerah Ledok ini dapat dilihat lebih jauh dari berbagai sumber termasuk laporan Belanda yang dibuat setelah Perang Diponegoro berakhir. Disebutkan pula bahwa Setjonegoro adalah bupati yang memindahkan pusat kekuasaan dari Selomerto ke daerah Kota Wonosobo saat ini.

Dari hasil seminar Hari Jadi Wonosobo 28 April 1994, yang dihadiri oleh Tim Peneliti dari Fakultas Sastra UGM, Muspida, Sesepuh dan Pinisepuh Wonosobo termasuk yang ada di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Pimpinan DPRD dan Pmpinan Komisi serta Instansi Pemerintah Wonosobo yang telah menyepakati Hari Jadi Wonosobo jatuh pada tanggal 24 Juli 1825.

Berikut ini admin mau share sedikit koleksi photo Wonosobo Tempo Doeloe yang dikutip dari wonosobozone.com :


Pusat kota wonosobo (1976) Sekarang Taman Plaza
jl-pasukan-ronggolawe
Jalan Pasukan Ronggolawe (1976)

Ini adalah kumpulan Foto-foto yang menggambarkan keadaan kota Wonosobo pada era tahun 1976, Foto-foto yang menggambarkan betapa Wonosobo sangat asri dengan bangunan-bangunan yang artistik, Jepretan Foto pusat kota Wonosobo sangat indah, suasana di Jalan Serayu pun demikian sangat rapi, terasa tenang dan bersahaja, di Jalan Pasukan Ronggolawe dan Jalan Sumbing yang masih berantakan oleh material untuk pembuatan trotoar tak mengurangi gambaran suasana tentram dan damai pada masa itu.
jl-serayu
Jalan Serayu (1976)

Wonosobo saat ini jauh berbeda dengan Wonosobo tempo doeloe. sekarang lebih bising, lebih ramai dan semrawut, meski Wonosobo saat ini masih lebih terasa tenang dan sejuk bila dibandingkan dengan kota-kota lain di sekitar wonosobo yang relatif lebih tenang dibanding kota-kota besar di Jawa Tengah maupun Indonesia pada umumnya, Foto-foto ini bukti dan saksi-saksi sejarah Perubahan Wonosobo masa lampau.

jl-sumbing
Jalan Sumbing (1976)
Ini adalah beberapa foto Alun-Alun Wonosobo pada masa sekitar tahun 1972, kejadian pada saat perayaan HUT wonosobo pada tahun itu.


Wonosobo Tempo Doeloe 5
Wonosobo Tempo Doeloe 4
Wonosobo Tempo Doeloe 3


Wonosobo Tempo Doeloe 2

Wajah Pendopo Kabupaten Wonosobo pada tahun 1939.


Komplek percandian Dieng, salah satu aset Wonosobo yang harus kita jaga kelestariannya.



Lokasi ini sekarang Jl. A.Yani sekitar jembatan layang antara Rita dan Pasar Induk, ternyata lokasi ini sudah terlihat padat sejak jaman dulu, tidak heran bila sekarang menjadi salah satu lokasi yang hampir setiap saat terjadi kemacetan, disinilah pusat perekonomian Wonosobo dari dulu hingga sekarang.

Berikut adalah photo Potret kehidupan kalangan bangsawan Wonosobo di masa lalu:


Kledung Pass, perbatasan Wonosobo-Temanggung, keindahannya menjadi daya tarik sejak dulu.

Mata Air mangli sudah menjadi pemandian sejak dulu

Telaga Menjer tahun 1920
BNI Wonosobo Tempoe Doeloe
Taman Kartini
Foto-foto diatas  dari beberapa sumber, semoga bisa menambah wawasan kita tentang Wonosobo.

Source : 
wonosobozone.com
id.wikepedia.org


EmoticonEmoticon